Dinkes Berharap Inovasi Kepri Lolos ke Top 45

SHARE

Dikutip dari Batam Today. Cegah Stunting Bersama Dokter Keluarga, berhasil membawa Dinas Kesehatan Provinsi Kepri masuk jajaran Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019. Diharapkan Kepri berhasil masuk dalam jajaran Top 45.

"Sekarang sudah masuk Top 99. Kita sudah presentasi bersama dengan 98 peserta lainnya. Harapan kita tentu akan terjaring Top 45," ujar Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Kepri usai apel pagi, Senin (5/8/2019) seperi dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Dalam waktu dekat ini, tim penilai akan turun ke Kepri, untuk melihat langsung inovasi Cegah Stunting Bersama Dokter Keluarga ini. Tim penilai terdiri dari sembilan instansi, yang telah terbiasa melakukan penilaian terhadap pelayanan publik. Mulai dari perguruan tinggi, LSM hingga Ombudsman.

Tjetjep mengaku optimis Pemprov Kepri dapat lolos ke Top 45. Pasalnya Kepri punya keunggulan letak geografis, yang cenderung sulit dicapai. Dari hal tersebut pula, lahir inovasi di bidang kesehatan ini. Dimana sebelumnya masyarakat daerah pulau-pulau sulit mendapatkan pelayanan kesehatan, kini tidak lagi.

"Untuk menjawab tantangan aksebilitas pelayanan, kita terjunkan dokter sampai ke desa-desa. Sehingga yang tadinya masyarakat, sulit mendapatkan sentuhan. Yang tadinya mereka harus menggunakan transportasi yang sulit dan biaya mahal, kini mudah dijangkau dan lebih murah," terang Tjetjep.

Di mana sejak 2011, Pemprov Kepri menurunkan lebih dari 100 orang tenaga dokter ke pulau-pulau. Termasuk di daerah terluar dan terdepan di Anambas dan Natuna.

"Beberapa sudah ada yang jadi PNS dan jadi dokter spesialis. Sekarang masih ada sekitar 60 orang," terang Tjetjep.

Progam ini disambut baik pula di Kementerian Kesehatan, melalui Dokter Keluarga pada Indonesia Sehat. Kepri sendiri akan terus melanjutkan program ini. Setidaknya hingga memenuhi target stunting dibawah 15 persen.