Gubernur Buka Musrenbang Kabupaten Bintan 2021

SHARE

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Bintan tahun 2021 di Aula Kantor Bupati Bintan, Bintan Buyu, Rabu (7/4). Musrenbang ini mengusung tema ‘Peningkatan Pembangunan Kewilayahan Dalam Rangka Penguatan Dan Pemulihan Ekonomi dan Kemandirian Wilayah’.

Dalam pidatonya Gubernur mengatakan, Musrenbang kali ini berbeda dari yang sudah-sudah, karena saat ini dilakukan dimasa pandemi, dimana setiap menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak orang harus menerapkan prokes  yang ketat.

Menurut Gubernur, pengaruh Covid-19 sangat luar biasa dalam aspek kehidupan. Bukti nyatanya kondisi ekonomi hampir di semua negara termasuk Indonesia dan tentunya Kabupaten dan Kota di Kepulauan Riau mengalamu penurunan yang sangat signifikan.

“Pertumbuhan ekonomi hari ini di Kepulauan Riau masih minus 3,8 persen, walaupun itu sudah terkoreksi. Pada awal Covid-19 terjadi, kita pernah mengalami pertumbuhan ekonomi pada level minus 6,6 persen. Alhamdulillah saat ini, kita telah mengalami perbaikan. Mari kita pertahankan dan bahkan kita tingkatkan lagi,” kata Gubernur.

Berdasarkan analisa data dari Bank Indonesia cabang Kepri dan BPS, Gubernur Ansar optimis, pada akhir 2021 ini angka pertumbuhan ekonomi  akan mengalami perubahan positif diantara 1,5 persen sampai 3,6 persen. Bahkan dari hasil diskusi bersama Bappenas serta semua Deputi yang ada di sana beberapa waktu sebelumnya, Gubernur mengatakan jika ada kemungkinan pertumbuhan aktivitas ekonomi Kepri bisa mencapai angka 5,2 persen.

“Melalui Musrenbang ini, mari kita saling sharing. Kita sama-sama berfikir untuk bagaimana agar perekonomian di Kepri bisa segera pulih. Berbagai usaha pemulihan ekonomi harus kita lakukan. Contohnya kita buat program dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dengan prinsip-prinsip mengetatkan ikat pinggang, penghematan anggaran untuk skala prioritas di bidang ekonomi,” kata mantan anggota DPR RI ini.

Gubernur berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Bintan agar setiap program yang dibuat betul-betul memperhatikan kegiatan kemasyarakatan dan mengarah pada penguatan daya beli masyarakat. Seperti program padat karya, safety social net harus diperkuat, serta mendorong dan pengembangan UMKM Bintan agar lebih  eksis lagi.

Terkait pengembangan UMKM, Gubernur Ansar dalam kesempatan ini memuji Pemkab Bintan yang telah memberikan subsidi bunga kepada UMKM. Menurutnya hal tersebut satu kebijakan yang tepat, karena subsidi bunga lebih baik dan ada tanggung jawab, ketimbang sekedar memberi modal secara langsung tapi sulit untuk mengevaluasi keberadaannya.

“Pemberian BLT, bantuan RTLH itu adalah program yang bagus. Jika memungkinkan, pertahankan, karena orientasinya jelas, yakni langsung kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Gubernur Ansar lagi.

Saat ini, lanjut Gubernur, Pemprov Kepri sedang melakukan restrukturisasi APBD. Hal ini terpaksa dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang pokok betul-betul diprioritaskan. Serta berusaha agar pembiayaan pembangunan di Kepri dibebankan kepada APBN, terutama di bidang pembangunan infrastruktur. Sebagai salah satu daerah industri, Gubernur juga berpesan kepda Pemerintah Bintan agar senantiasa menjaga pertumbuhan industri yang ada. Dalam kesempatan ini Gubernur mengibaratkan usaha industri dengan ‘telur emas’.

“Kita harus menjaga kawasan industri yang ada, karena itu adalah telor emas. Jika nanti telor emas nya bagus, tentu akan melahirkan telor emas-telur emas yang lainnya. Alhamdulillah sejauh ini masih relatif bagus. Dan usaha industri baik di Lobam maupun Galang Batang tetap memberikan kontribusi meski dimasa covid,” ujarnya.

Masih dalam koridor pemulihan ekonomi pasca pandemi, Gubernur akan mendorong Pemerintah Pusat untuk menyegerakan mengintegrasi 4 Badan Pengusahaan (BP) Kawasan. Sekaligus  mendorong terealisasinya Free Trade Zone (FTZ) secara menyeluruh yang saat ini dirasakan secara masih timpang karena diberlakukan enclave, seperti di Bintan, Karimun dan Tanjungpinang. Hal tersebut membuat investor bingung karena peraturannya kurang jelas.

Sementara itu, Bupati Bintan H. Apri Sujadi mengatakan melalui Musrenbang ini akan muncul pokok-pokok pikiran yang menjadi skala prioritas, terutama untuk menjawab kondisi yang dihadapi pada hari ini.

Dapat disampaikan, bahwa hari ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota sedang mengahadapi permasalahan yang kompleks.

“Kita tahu hari ini, hampir 1 tahun kita dihadapkan dengan Covid-19. Yang mana menuntut kita untuk lebih prihatin, karena semua serba terbatas yaitu terbatas kerja, terbatas anggaran dan terbatas koordinasi,”kata Apri.

Lebih lanjut, Apri menjelaskan Covid-19 sangat berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang membuat PAS Kabupaten Bintan terjun bebas. Bahkan diprediksi PAD tahun 2021 turun hampir 100 persen.

“PAD yang kita prediksi di 2021 ini mendekati  angka Rp320 miliar, namun yang terealisasi hanya Rp80 miliar,” terang Apri. Bahkan sektor pariwisata yang selalu menyumbang ke PAD mencapai 60 persen, tahun ini hanya mampu menyumbang 35,6 persen saja. “Dengan minus sektor pariwisata ini, menjadikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Bintan, bahkan minus hingga 4,28 persen,” pungkasnya.