Hilirisasi Inovasi Berbasis Produk Dalam Negeri Sulit Direalisasikan

SHARE

Dikutip dari litbang kemendagri, hilirisasi inovasi berbasis teknologi produk dalam negeri masih sulit direalisasikan. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mencatat, sejak 2015 hingga saat ini, hanya 13 dari 1.307 produk perusahaan pemula berbasis teknologi (startup) yang sudah mapan dan siap bersaing di pasar terbuka.

Menristekdikti Mohamad Nasir menuturkan, dalam kurun 5 tahun, pemerintah sudah mengucurkan dana lebih dari Rp 280 miliar untuk membina startup yang lahir dari kreativitas mahasiswa. Khusus tahun ini, besaran dana yang disuntikkan untuk membina startup sebesar Rp 64 miliar.

startup berbasis teknologi dan inovasi akan menjadi salah satu penopang perekonomian masa depan. Masuknya Revolusi Industri 4.0 mendorong semua bangsa dan negara untuk semakin kreatif melahirkan inovasi dan invensi. Indonesia juga tidak bisa menawar kehadiran startup berbasis teknologi jika ingin menjadi negara yang mampu bersaing di segala bidang. Bardasarkan asumsi tersebut, ucap Nasir, pemerintah hingga 2024 akan terus meningkatkan jumlah startup berbasis teknologi.

start up yang dibina Kemenristekdikti hingga saat ini mencapai 404 produk. Terdiri dari 249 hasil inovasi dari program PPBT, 132 produk dari program CPPBT dan 23 produk dari pendanaan inovasi industri. Memajukan startup membutuhkan lembaga penelitian dan pengembangan yang maju dan mutakhir.

hilirisasi menjadi sangat penting dan harus menjadi tujuan utama. Pasalnya, hilirisasi hasil produk inovasi menuju komersialisasi akan meningkatkan produktivitas industri. Dengan adanya hilirisasi inovasi teknologi, maka akan menghasilkan banyak manfaat ekonomis yang dapat dirasakan masyarakat secara luas.