Robot Tanam Padi Menjadi Solusi Pertanaman Padi di Indonesia
Dikutip dari litbang.pertanian.go.id , Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Untuk mempercepat target tersebut perlu modernisasi pertanian maka salah satu caranya adalah melalui penerapan teknologi 4.0 di bidang pertanian. Kerangka teknologi 4.0 dibidang pertanian dikemas dalam bentuk Pertanian 4.0 yang sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak tahun 2018 telah memulai riset dan perekayasaan terkait teknologi alat dan mesin pertanian yang berbasis IoT (Internet of Thing), Cyber-physical System, dan Management Information System. Salah satu karya Balitbangtan untuk membangun Pertanian 4.0 adalah inovasi Robot Tanam Padi yang saat ini bisa menjadi solusi petani Indonesia dalam melakukan pertanaman padi.
Robot Tanam Padi dikembangkan Balitbangtan melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) dengan melakukan modifikasi pada mesin transplanter riding dengan menambah otomasi berbasis GPS sehingga bisa digunakan di lapang secara otomatis dengan pola tanam yang terprogram. Mesin tanam robotik ini dibuat dalam dua jenis roda, yaitu roda karet untuk lahan kering dan roda besi untuk lahan sawah.
Robot tanam padi merupakan mesin penanam bibit padi tipe pengemudi duduk di depan (riding) yang dapat dikendalikan dari jarak jauh terdiri dari 6 alur tanam dengan jarak antar alur/baris 30 cm untuk tanaman padi lahan sawah irigasi. Komponen utama berupa lengan penanam bergerak secara periodik mengambil bibit padi dari rak bibit.
Komponen untuk kendali jarak jauhnya (auto steering) terdiri remote kontrol, antena RTK, antena SDR, modul kontrol pada mesin, sensor sudut dan komponen elektronik lainnya. Secara keseluruhan mesin ini memiliki 4 roda dan disangga oleh pengapung dan digerakkan oleh motor diesel.
Pengaturan awal sebelum dioperasikan secara auto steering dengan melakukan penandaan pada 3 atau 4 titik untuk menentukan area yang akan ditanami. Mesin ini dapat menyelesaikan 1 petak lahan untuk ditanami dengan mode auto steering.
Spesifikasi mesin robot tanam hasil rekayasa BBP Mektan ini memiliki kapasitas muat 24 dapok/angkut dengan sistem navigasi GPS. Jumlah baris tanam mesin robot tanam ini sebanyak 12 row dengan jarak antar baris 30 cm, lebar kerja 1,8 m, dan jarak dalam baris 15 cm. Sedangkan kecepatan jalan tanam adalah 2 km/jam dengan kapasitas lapang sebesar 0,4 ha/jam (2,5 jam/ha).
Syarat dalam penerapan mesin robot tanam ini antara lain kondisi tanah harus dalam kondisi siap tanam (macak-macak), mempunyai lapisan kedap tanah/lapisan keras tanah (hardpan) tidak lebih dari 25 cm. Kemudian, jauh dari alat-alat yang mempunyai frekuensi yang mirip dengan frekuensi yang dipakai oleh mesin robot tanam, harus dioperasikan oleh operator yang sudah dilatih secara khusus, bibit padi harus sesuai dengan syarat umur tanam (14-18 hari setelah tanam).
Melalui implementasi teknologi 4.0 di sektor pertanian, diharapkan proses usaha tani menjadi semakin efisien guna menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan daya saing.